PAIRQIU – Tidak tahu mengapa hari ini aku bangun lebih pagi dari biasanya, padahal ini hari minggu. Istriku telah dua hari pulang menjenguk orang tuanya yang sedang sakit dikampung, dan pembantu dirumahku lagi cuti, karena setiap akhir minggu ia pulang ke Bekasi menemui keluarganya, praktis cuma tinggal aku sendiri dirumah. Aku dan isteri belum dikaruniai anak walaupun sudah dua tahun kami menikah. Aku keluar dari kamar dan waktu menunjukkan pukul wah sayang sekali aku bangun terlewat pagi, sedangkan sepanjang minggu aku membayangkan hari minggu supaya bisa tidur siang. Akhirnya aku duduk diteras depan rumah dan membaca koran. Sedang asyik baca koran aku mendengar bunyi bel, aku berdiri untuk melihat siapa yang menekan bel pagi-pagi begini. Aku membuka pintu gerbang dan dihadapanku berdiri seorang wanita berumur kurang lebih 28 tahun dengan rambut digelung asal-asalan tersenyum padaku. Wajah wanita itu cukup manis dengan pipi berisi dan kemerahan, kulit wajahnya halus sekali dan ia memakai sarung serta menggendong bakul jamu, selendang yang mengikat bakul jamunya melintang didadanya dengan ketat sampai menampilkan payudaranya yang terlihat benar-benar amat indah dan menantang, mungkin ukurannya 36, pokoknya aku sungguh terangsang sekali dengan kemontokan tubuh wanita itu, aku melihat ada sedikit keringat didahinya, make up yang dipakainya tipis sehingga yang terlihat adalah wajah alami yang terpelihara. “Ibu ada pak?” Tanya wanita itu. Cepat-cepat aku tersenyum semanis mungkin. “Wah lagi pulang kampung tuh, mbak” Jawabku sembari tersenyum genit. Tukang jamu itu terlihat kecil hati. Memangnya istri saya suka minum jamu? Tanyaku. “Iya dua hari sekali saya diminta kesini oleh ibu” Katanya. “Wah sayang sekali, bagaimana jika saya juga minum, mbak?” Aku sebetulnya nggak pernah minum jamu dan aku tidak tahu jamu apa yang cocok buat laki-laki. Mbak itu tersenyum senang dan segera hendak menurunkan bakulnya, tapi aku buru-buru menahannya. “Masuk saja mbak. Jangan disini, didalam saja ya” Kataku, hatiku mengatakan tindakanku mengarahkan aku kesesuatu. Wanita itu berjalan masuk mengikutiku. Sampai diteras ia lagi-lagi mau menurunkan bakulnya, tapi aku lagi-lagi menyuruhnya masuk kedalam ruang tamu. Saat ia berjalan masuk, kuperhatikan terus bokongnya yang bergoyang-goyang terlingkup kain sarung ketat, aku hingga menelan ludah, bokongnya sunggu indah dan besar, tubuhnya betul-betul sexy. “Saya nggak mau ada orang yang mandang saya minum jamu lho” Kataku saat kutengok ia agak ragu masuk kedalam rumahku. Ia terkikik lalu menuju masuk mengikutiku dan ia langsung meletakkan bakul jamunya, aku mencermati semua gerakannya, oh sungguh aku merasa terangsang sekali. “Memangnya jamu apa yang cocok untuk laki-laki, mbak?” Tanyaku. Mataku nggak lepas dari belahan buah dadanya yang sesekali terlihat dan menampilkan bh warna hitam. Kemaluanku mulai mengeras. “Maunya untuk apa pak?” “Biasanya jamu apa yang diminum laki?” Tanyaku lagi. “Macam-macam pak umumnya sih jamu kuat” Jawabnya, kulihat ia mengeluarkan sapu tangan lalu membersihkan keringat diwajahnya. Sungguh manis wajahnya. “Kuat buat apa sih?” Tanyaku pura-pura. Ia melihat sedikit genit, mulutnya cemberut. “Ah pura-pura aja bapak ini. “Lho sungguh. Aku kan nggak pernah ngejamu, mbak” “Ah bisa aja” Jawabnya, matanya kembali melirik. Aku semakin horny. “Ya terserah mbak aja deh, aku taunya minum” Kataku. Ia kemudian memasukan entah apa aku tak tahu, dicampur-campur… “Mbak biasanya kalau minum jamu minumnya untuk apa?” Tanyaku sembari menerima gelas yang telah berisi jamu. “Ada deh.” menunjukkan hasil nih, pikirku. Sepertinya makin genit nih si mbak.”Kasih tahu doong” Rengekku. Ia mengerling genit lagi sambil memoncongkan mulutnya.”Yaa tanya ibu saja ah” Jawabnya. Aku menjumpai pahit dilidahku dan aku semakin memelankan minumku, aku tidak tahan, mau muntah rasanya. “Saya ingin tahunya dari mbak kok.” “Yaaa jika perempuan ya minum jamu agar seger, awet muda dan macem-macem deh” “Memangnya jamu sari rapet buat apa mbak?” Manteraku mulai keluar. Ia mendesis sambil melotot. “Hussh kok tanya aku?” Tanya ibu lho pak. “Kan pulang kampung.. aku heran, apanya yang rapet jika minum jamu sari rapet, tanya boleh kan?” ucapku makin genit. “Ya itunya yang jadi sempit, bukan rapet lho.” Jawabnya perlahan sekali, ia menunduk, kupandang agak rona merah dipipinya. “Apanya yang sempit mbak?” Kelihatannya ia mulai kesal. “Itunya lho, tempiknya, ah udah ah. Genit amat sich bapak ini” Semburnya dengan mengerling marah. Aku tersenyum lagi. “Tempik itu apa sih?” Godaku lagi. “Nggak tahu ah, sudah belum? kok lama banget minum jamu aja?” “Habis pahit, mbak juga belum jawab pertanyaan saya” “Tempik itu.. memek lho, masak nggak tahu sih? dasar genit bapak ini” Eh tangannya mencubit pahaku. Aku pura-pura kesakitan, tanganku ku ulurkan untuk membalas, ia menjerit kecil sambil cekikikan menghindari tanganku. Lho aku kan cuma nanya kok pahaku dicubit?” “Habis ceriwis sih bapaknya” “Mbak minum sari rapet juga dong?” Tanyaku. “Nggak tahu ah” “Kalau begitu gelas ini nggak akan habis-habis isinya.” “Iya, iya.. aku juga minum. Setiap perempuan minum kok” “Memangnya mbak sudah punya suami?” “Ya sudah dong tapi ada dikampung” “Lho sama dong isteriku ada dikampung juga” Ia diam saja. “Jadi tinggal kita berdua nih. Tapi aku tidak percaya, dengan minum sari rapet, tempik, eh memek bisa rapet lagi” Kataku. Ia tersipu-sipu “Eee…sungguh lho….sudah terbukti dari dulu kok” Jawabnya. “Bohong” “Sungguh, beneran atuh bapak” “Kalo gitu boleh dong aku minta bukti” “Bukti apaan?” Ia kelihatan agak bingung. “Bukti… bahwa memek mbak sempit juga” Aku nekat berkata. Kemaluanku sudah keras sejak tadi. Jantungku juga berdebar-debar menahan gejolak nafsu. “Idiih amit-amit!!” Desisnya lalu ia bangun melemaskan kakinya yang dari tadi jongkok. “Mbak.” “Yaaa.” “Aku naksir nih, boleh tidak aku mohon cium” Aku berbisik pelan. Ia melotot, mulutnya cemberut. “Iih… udah ah genit amat sih” Ia jongkok lagi membereskan barang-barangnya. Kudekatkan wajahku kewajahnya. Ia menaikkan wajahnya dan melihatku dengan tatapan melotot, tapi bibirnya setengah terbuka, seolah-olah menantang keberanianku dan kami sangat dekat sehingga aku bisa mencium bau tubuhnya yang terus terang saja membuat nafsuku makin melonjak. Tanpa pikir panjang kuhampiri mulutnya, kupeluk hingga ia jatuh tertimpah olehku dilantai ruang tamu. Mulutku mencium bibirnya dengan liar, ia bergeliat, tetapi kayaknya rontaan setengah hati. Tanganku meremas payudaranya, betul pula dugaanku, buah dadanya benar-benar kencang dan mantap sekali, kenyal dan besar, wah aku benar-benar tergiur. “Aduh… genit bapak ini. Auuu… nggak mau.. aduh, aku nggak bisa napas” Ia mendesah-desah ditindihku. “Paak… aduh malu ah jangan disini… nanti dilihat orang… aku malu ah…” Kulumat lagi bibirnya yang hangat, kali ini ia membalas dengan lumatan yang liar juga. Lidah kami saling melilit dan lidahnya terasa amat enak, hangat dan begitu buas dalam mulutku, sungguh aku tidak pernah memperkirakan perempuan desa kayaknya dapat berciuman sedemikian panas. Aku tak mau kalah, kujepit lidahnya lalu kuhisap dengan penuh nafsu, lalu lidahku bermain dalam mulutnya, kujelajahi seluruh rongga mulutnya dan napas kami sama-sama memburu kencang, napasnya terasa panas menyembur dan aku juga menyukai wangi napasnya yang halus, kelihatan memang seluruh tukang jamu tahu bagaimana merawat diri dan kesehatannya, Pokoknya kami benar tenggelam dalam gelora nafsu, tanganku menggerayangi seluruh lekuk tubuhnya dan baju hijau yang dipakainya sudah tak keruan terbuka, tanganku berusaha menyingkapnya dan kuremas buah dadanya serta kucoba keluar dari bh yang amat kencang menutupi bukit kembar itu. Ia mendesah-desah, tangannya seperti hendak menyingkirkan tanganku namun usahanya tidak dengan sepenuh hati, sebelah tangannya meremas-remas rambutku, mengacak-acaknya dengan gemas, air liur kami begitu lama saling bertukar, oh tidak pernah aku merasakan sensasi seperti ini. Akhirnya aku berhasil menarik keluar sebelah buah dadanya dari balik bh yang dikenakan tukang jamu sexy itu. Ia menggumam dalam mulutku. Kuremas payudara kenyal itu, kuraba puting susunya yang rasanya cukup besar, aku mencoba memandang tapi mbak itu begitu erat mendekap kepalaku sehingga mulut kami tidak bisa terlepas, ia menciumku begitu liar dan penuh nafsu, napasnya seperti lokomotif. Aku memaksa mengecup lehernya yang berkeringat, kujilati keringatnya dan terasa asin, aku nggak perduli, kunaikan kedua tangannya lalu ku kecup ketiaknya yang basah oleh keringat pula. Baunya sungguh sedap dan ia mengerang keenakan waktu kugigit ketiaknya dengan lembut. Saat ini aku dapat memandang buah dadanya yang berkulit kuning dan keluar sebelah, pandangan ini menjadikanku makin bergairah, puting susunya berwarna merah tua dan besar, kutekan pelan, ia mengerang, kepalanya naik keatas dan suaranya menjadikanku makin terangsang. “Pak… aaahhh.. ada susunya pak, pencet kerasan lagi… ooohhhh” Ia mendesah. Kupencet lebih keras, benar saja ada cairan kental keputihan perlahan muncul dari puting susunya, lalu ketika keperkeras pencetanku maka cairan itu menyembur pelan dan membasahi tanganku. Langsung kuhisap dan kujilat puting susunya, mbak yang akhirnya kutahu bernama Ningsih itu menolongku meremas buah dadanya, dan kupandang ia pandai sekali memproduksi susunya agar aku bisa menikmati cairan itu, tangannya mengurut payudaranya dengan keras dan memencetnya sehingga cairan susu menyembur keras masuk dalam mulutku, tidak ada rasa ataupun bau, kusedot-sedot putingnya seperti bayi. SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA – PAIRQIU – POKER ONLINE Â DOMINO KIU KIU BANDAR POKER ADU KIU BANDAR KIU CAPSA SUSUN BANDAR SAKONG – MINIMAL DEPOSIT RP “Uughhh… jangan terlalu kasar pak, sakit.. uuughhhh..” Aku memperlambat hisapku. Tanganku sibuk membuka kancing baju yang tersisa sehingga Ningsih cuma memakai kutang dan sarung saja. Bh hitamnya terangkat sebelah keatas dan kontolku sampai sakit karena kerasnya ketika melihat pemandangan didepanku. Tubuh Ningsih sangat mulus, kuning langsat meskipun baru bagian atasnya saja yang terlihat. “Paaakk.. kentu yuk.. tapi jangan disini, malu pak.. aakkhhh” Ia merengeh, suaranya serak. “Dikamarku aja” Bisikku. Kuajak ia masuk dalam kamarku, sebelumnya kukunci pintu depan. Tubuhnya betul-betul padat dan kenyal. Kulepaskan bhnya sehingga ia sekarang hanya memakai sarung saja, aku terbengong melihat buah dadanya yang begitu sempurna dan besar, puting susunya sungguh kontras dengan warna kulitnya. Kulepaskan semua pakaianku hingga telanjang bulat dan ia menjerit kecil memandang kontolku yang berdiri dengan tegak penuh urat menonjol, tangannya menutupi mulutnya. “Auu serem!” Jeritnya. Kudekati Ningsih dan ia beringsut mundur menggodaku. Aku menerkam dengan kekuatan penuh, kembali ia menjerit sambil memelukku, kami bergumul lagi, kali ini ia menciumi dadaku dengan penuh nafsu. “Kontolnya kok kecil sih pak” Bisiknya. “Sialan.. Jangan lihat kecilnya mbak, rasakan tusukannya nanti” Bisikku juga. “Idiihh…takuut” Ejeknya. Kukemot dan ku hisap kuat-kuat payudaranya lagi, lalu kujilat dan kugigit-gigit ketiaknya yang ditumbuhi bulu lebat, oohh sungguh merangsang sekali baunya. Ningsih menjerit-jerit kecil kegelian, tapi ia menikmatinya. Tiba-tiba aku mundur lalu dengan cepat aku menyusup kedalam sarung yang masih dikenakannya, ia menjerit tertahan sambil berusaha mendorong kepalaku keluar dari dalam selangkangannya. Tapi aku tidak perduli, kukecupi pahanya yang kurasakan halus sekali. Kuhisap-isap kecil, ia terlonjak kegelian sambil mengerang manja. “Jangaan pak… bau… jijik ih… nggak mau aku… ooohhh” Dorongan tangannya berubah remasan, kepalaku sudah mencapai puncak pahanya, aku merasakan kehangatan kepalaku didalam sarungnya dan tercium bau memek yang membuat kontolku kembali sakit saking tegangnya. Kuciumi celana dalamnya yang lembab dan agak lengket, kujilati lalu kuhisap-hisap memeknya yang tertutup celana dalam hitam, aku bisa merasakan bulu memeknya yang keluar dari balik lipatan celana dalam, kujilati semuanya lalu kuporoti celana itu, tiba-tiba sarungnya menjadi kendur, ternyata Ningsih membuka ikatan setangennya sehingga sekarang ia bisa melihat kegiatanku didalam sarungnya. Ia menurunkan sarungnya, aku menariknya sampai terlepas. Kini aku terpaku sesaat melihat memeknya yang hitam tertutup bulu lebat yang ikal. Kulihat ada cairan bening menempel dibulu itu, mata Ningsih lekat memandangku, aku tak tahan lagi dengan bau yang begitu merangsang. Kubenamkan wajahku dilembahnya, kucium dengan penuh perasaan bau memeknya, oohhh… sungguh enak sekali. Dengan jari-jariku kubuka bulu memeknya dan kuperlihatkan bibir kemaluannya yang berwarna merah tua, ia merintih, tangannya mengenggam sprei dan menariknya. Aku bisa melihat bagian dalam memeknya yang banjir oleh cairan bening, menempel pada dinding dan bibir memeknya, aku tak tahan lagi, kuserbu memeknya dengan lidahku, kujelajahi dan kusapu seluruh cairan itu, terasa asin, nikmatnya sungguh gila. “Aaaaa…. enaaaakkkk… mmmhhhh…. sssshh… hhh…” Pinggulnya terangkat naik menekan mulutku dan aku makin lahap menjilati dan mengemut itinya. Ia mengerang sebelum akhirnya mengangkat pinggulnya dan tangannya menekan kepalaku, dan wajahku terbenam dalam memeknya. Hidungku menekan itilnya dengan keras dan kurasakan ia menggosok-gosokkannya dihidungku, mulutku pas diarahkan memeknya dan kumasukkan lidahku kedalam liang memeknya, lidahku kuputar dan kutusuk dalam liang itu, ia menjerit agak keras seperti rintihan panjang. “Oooohhhhhh.. aku.. aku keluaaarrr paaakk.. uuuuuhhhhhh” Terasa hentakan keras membenamkan wajahku dan kurasakan lubang memeknya memanas dan terhirup bau khas yang enak sekali, lidahku menjilati lubang kencingnya yang kecil dan merah, Ningsih merintih kecil dan mulutnya tak henti melolong. Tiba-tiba kurasakan kontolku ditariknya, aku mengikuti irama tarikannya, ternyata sesaat kemudian kontolku terbenam dalam mulutnya yang hangat, aku gemetar tak kuasa membendung nikmatnya kuluman Ningsih dikontolku, aku berusaha sekuat tenaga menahan dan membendung supaya jangan sampai keluar begitu cepat. Kualihkan jilatanku perlahan-lahan kelubang duburnya yang berwarna hitam dan ada lendir yang berasal dari liang memeknya. Kelihatannya ia terkejut sesaat tapi kemudian tiba-tiba ia berontak dan berguling sehingga aku terbawa dan kusadari aku sudah tergencet dibawah tubuhnya, posisi kami menjadi 69 dan ia menekuk lututnya sedemikian rupa hingga aku dapat dengan bebas mengeksplorasi liang duburnya, Ia bergetar hebat dan mengguman dengan kontolku dalam mulutnya. “Paakk… terus pak, terus, terushh.. jilat terus, masukin lidahnya paaakk… aku paling nggak tahaaann” Ia merintih panjang ketika lidahku kutusuk menerobos liang duburnya. Aku nggak peduli dengan pandangan jijik orang lain, karena aku menghayati sekali liang duburnya yang bersih dan tak berbau. Tubuh Ningsih kembali terhentak dan ia menekan pantatnya sehingga aku sulit bernapas, aku berusaha memuaskannya dengan lidahku terus mengorek lubang itu dan ia melolong pendek seperti wanita hendak melahirkan. Hingga akhirnya akupun nggak kuat menahan keluaran kontolku, aku tidak ingin kalah, kuputarkan tubuhnya hingga aku diatas dan ia kayaknya tahu apa yang akan berlangsung karena ia mempercepat hisapannya dan aku memompa mulutnya dengan cepat pula, tangannya mengocok-ocok pangkal kontolku dengan cepat, aku menjerit sambil memandangnya. Cairan maniku menyembur dalam mulutnya dan kulihat mulutnya mengemot kontolku tiada henti, perutku kejang menahan nikmat yang menyusup seperti gelombang dashyat. Air maniku kayak tidak ada batasnya dan tak setetespun keluar dari dalam mulutnya, ia sedemikian ahli menhayati kontolku hingga aku merasa denyutan-denyut nikmat berlangsung begitu lama, aku terduduk lemas diwajahnya, kubiarkan ia menjilati kepala kontolku dan menyedot buah zakarku, perasaanku tidak keruan ketika lidahnya mulai menelusuri lubang duburku juga, geli campur meriang yang kurasakan, tapi aku sangat menikmatinya. Lidahnya mengeksplorasi lubang duburku dengan buas, kontolku dalam sejenak mulai mengencang dan kupandang ia merintih kegembiraan, tangannya lanjut mengocok kontolku dengan lembut. Aku juga nggak ingin kalah, kujilati lagi sisa-sisa lendir diliang memeknya, seluruh bulu memeknya sudah basah oleh memeknya berkilau dan cairan memeknya sangat nikmat dan hangat, oohhh aku akan amat mengenangnya. Sesudah kontolku mengeras, Ningsih langsung berjongkok diatasnya dan mengarahkan kontolku keliang memeknya. Lalu ia mengeluh panjang ketika kontolku amblas dalam lubang hangat itu. “Kamu hebat sekali… betul-betul hebat” Bisikku. Ningsih terkikik kecil dalam pelukanku. “Dari mana kamu belajar?” Tanyaku. Ia tersenyum memandangku, keringatnya jatuh diatas bibirku, kujilat keringat itu. “Aku ini orang Madura lho” Jawabnya. “Ah nggak setiap wanita Madura begitu hebat” Jawabku. “Tapi aku hebat kan?” Bisiknya. Ia mengecup bibirku dengan lembut. “Aku takluk nih.” Bisikku pula. Ia bangun dengan cepat dan berputar terlentang, dengan sarung ia melingkupi memeknya dan berjalan cepat kekamar mandi, aku membuntutinya dan didalam kami mandi sama-sama, lagi-lagi kami melaksanakan persetubuhan sekali lagi atas inisiatifnya, ia nungging dan kutusuk dari belakang seperti anjing sedang birahi, dibawah siraman shower. Akhirnya aku mengajaknya tidur bersama hari itu, aku mengatakan ia tak usah berjualan jamu lagi. Ia akan kukontrakkan rumah dan akan kukasih uang belanja setiap bulan. Ia memberiku celana dalam dan bh bekas dipakainya padaku, ia berkata kalau aku rindu padanya maka ciumi saja celana dalamnya dan nikmati baunya. Ooh sungguh perempuan genit yang tahu memanjakan laki-laki. Ningsih meninggalkan suaminya yang memang tidak bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga mereka. Setelah berpisah dengan suaminya, ia memilih tinggal di Bandung dan aku mengijinkannya. Selama empat tahun aku memelihara Ningsih sampai akhirnya kami resmi sebagai suami isteri setelah aku dan isteriku bercerai tanpa anak. Dan itulah saat-saat terindah dalam hidupku sampai kini.
kemudiansaya mulai memasukin liang surgawinya yang sangat kecil itu, bayangkan, saya meniduri seorang wanita yang meminum jamu rapet selama bertahun-tahun padahal tidak pernah behubungan. pasti sangat kecil sekali dan mengalahkan lubang orang perawan. tadi saja hampir tidak terlihat dibalik jembutnya. sehinggga saya juga sedikit kesusahan karena terlau sempit tapi perlahan lahan saya akhirnya berhasil memasukan seperempat dan perlahan-lan akhirnya penuh juga. setelah ful baru saya oper ke
CERITA DEWASA TUKANG JAMU Ceritaku ini berawal dari ketika pertama kali aq membeli rumah di kawasan elit di daerah perbukitan. CERITA DEWASA Tetangaku tak begitu banyak dan rata adalah seorang pengusaha yg meninggalkan rumah di pagi hari hingga menjelang malam. Hari itu tak seperti biasanya, setelah semalaman aq karaoke dengan client-client perusahaan, dengan agak sedikit sakit kepala, aq mulai bangun dan menatap jam yg berada di dinding kamarku. Astaga sudah jam 10, ya sudah kepalang tanggung aq memutuskan untuk berangkat agak siangan saja. Sambil melangkah ke depan rumah dari depan pagar hidup tiba-tiba melintas didepanku dengan segarnya seorang wanita yg cantik dengan menggendong jamu sambil berteriak “Jamu, jamu… jamunya mas, jamu awet muda..” dia menjajakan jualannya. Aq sungguh terpana dengan tukang jamu itu, berwajah cantik dan umurnya sekitar 17 tahunan, bodinya sangat menggairahkan dengan pakaian khas jawa, tapi dadanya menonjol dengan ukuran sekitar 37an lah. Spontan aq memanggil tukang jamu itu “Mau mbak jamunya” si mbak tukang jamu dengan senyum manisnya memasuki pagar halamanku dan duduk mendekatiku. “Mau jamui apa mas? ada temu lawak, kunir asam, beras kencur” “Apa aja mbak yg penting manis nggak pahit” Tiba-tiba si mbak tukang jamu menyeletuk “Kalau pait lihat aq aja mas, nanti jadi manis” wah berani juga si mbak tukang jamu menggoda pikirku, aq mulai mengamati si mbak tukang jamu ini dengan lincahnya memindah botol jamunya, tiba-tiba ketika membusungkan tubuh, jantung berdesir kencang, kemben yg agak kedodoran sehingga aq bisa melihat bentuk toketnya yg montok dan ranum itu. Mmemang perumahan kami agak jauh dari kota sehingga kadangkala kami berinteraksi dengan orang-orang yg masih tertinggal taraf hidupnya. Pemandangan indah aq nikmati dengan leluasa, seirama dengan gerakan tubuh si mbak tukang jamu, toketnya bergoyang-goyang, apalagi ditambah ukuran yg kalau aq perkirakan 37B membuatku memutar otak untuk lebih dalam mengenalnya. Singkat cerita, pagi itu aq mulamengenal gadis jamu tersebut bernama Fitri, gadis dari desa dibawah bukit, umur ternyata baru 16 thn. Karena kondisi eknomi yg kurang, dia tak dapat melanjukan sekolah dari SMP kelas 1 dan kemudian mulai bekerja membantu keluarganya. “Sayang sekali cantik-cantik gini mesti kerja keras, kok nggak cari suami yg kaya saja mbak Fitri?” tanyaku mulai menggodanya. Dengan tersipu malu dia menjawab “Apa ada yg mau sama aq to Mas, pacarku aja kadangkala tdk setia” “Gila pacarmu, ora waras” jawabku agak ketus. Dalam hati aq agak kecewa, ternyata udah ada yg punya, tapi justru aq menyukai tantangan seperti ini, merebut gadis-gadis yg sudah memiliki pacar. Akhirnya aq mula menyiapkan jurus meluluhkan hati seorang wanita, aq mengeluarkan uang 100 ribuan untuk membayar jamu yg cuma segelas itu. “Aduhh nggak ada kembalianya mas” jawabnya. “Lha wong aq nggak minta kembalian kok jawabku. Dengan gembira mbak Fitri menjawab “Makasih ya mas” CERITA DEWASA Hari itu karena kesiangan aq baru tahu ada gadis cantik penjual jamu yg setiap pagi masuk ke perumahan kami. Hari-hari berikutnya aq sengaja menunggu Mbak Fitri ini yg kadang sekedar supaya lebih akrab bahkan seringkali Mbak Fitri mulai betah agak lama di rumahku, karena aq tinggal seorang diri tapi cakap dalam menjaga kebersihan ruangan. Kadangkala aq mulai bercanda dan kalau Mbak Fitri sudah agak cemberut dia kadangkala berusaha mencubit aku. Yah pastinya aq tdk lupa untuk tetap membayar LEBIH buat jamunya. Setelah sebulan lebih berkenalan, tiba-tiba pada suatu hari, seperti biasanya, aq memesan jamunya. Tapi hari ini wajah Mbak Fitri agak cemberut dan tertekan sekali. Dia saat itu agak masuk ke ruang tamuku dan kelihatannya mau curhat denganku. Setelah duduk dibawah , Fitri mulai agak memerah matanya, aq langsung memulai memberikan perhatian “ Ada apa sih Mbak, kok kelihatannya ada maslah berat?” Tiba-tiba dengan sesenggukan dia bercerita bahwa cowoknya meninggalkan dia dan mengatakan kalau telah menemukan gadis yg lebih cantik dari dia. Tak tahan dengan perasaannya, aq mulai mendekat dan merangkul pundaknya untuk menenangkannya. Posisi tersebut justru membuatku leluasa dapat melihat dadanya dari jarak yg lebih dekat. Ternyata tanpa aq duga, Mbak Fitri justru membenamkan kepalanya ke dadaku, secara refleks aq menyambutnya dengan memeluknya dengan hangat sekali. Ini membuat gairah aq menjadi naik, tapi karena sudah berpengalaman aq memilih untuk tdk terburu-buru . Setelah agak tenang Mbak Fitri, dengan agak lirih berkata “ Maaf ya Mas Boby bajunya basah kena ingus sama air mata Fitri”. “ Nda papa Mbak, aq sedih melihat Mbak sedih, buat aq Mbak Fitri adalah gadis jamu tercantik dan termanis disini”, jawabku. Mbak Fitri sedikit tersenyum dan menengadahkan kepalanya persis didepan mata aq, tangan aq mulai membelai wajahnya , nafasnya dapat aq rasakan. Tak terasa aq mulai mendekatkan wajah aq dan mencari mulutnya. Ketika mulut kami mulai beradu, Fitri mulai memejamkan matanya. Dengan penuh perasaan aq mulai mencium bibirnya yg mungil , sambil menunggu reaksinya, kuatir kalo si Mbaknya marah. Ternyata Mbak Fitri tdk memberontak sama sekali, sehingga aq mulai memberanikan menciumnya lebih dalam lagi serta mencari lidahnya. Kami mulai berpelukan lebih erat lagi dan reaksi Mbak Fitri ternyata juga membalas ciumanku dengan ganas. Tak disangka ternyata Mbak Fitri juga sudah memiliki pengalaman pikirku, maka kucoba untuk bereksperimen lebih jauh lagi. Ciumanku mulai berjalan menuju ke leher Mbak Fitri yg halus dan mendekati kupingnya serta berputar-putar mencoba mengelitik dan menjilat dengan lidahku. “ Ehm eh ah ah” , Mbak Fitri menahan kenikmatan ciumanku. Secara naluri laki-laki aq mulai merasakan gairah seorang wanita yg sudah aq impikan sebelumnya, tapi aq pantang untuk bermain cepat, aq cenderung membiarkan seorang wanita merasakan gairah yg meledak-ledak sebelum bersetubuh. Lidah aq mulai menjalar menciumi toket Mbak Fitri dari atas dengan meremas –remasnya dari luar kembennya. Tubuh bagian bawah Mbak Fitri dibalik kebayaknya sudah agak kedodoran dan dia juga menikmati gesekan-gesekan dari k0ntolku yg mengenai memeknya. Frekuensi ciumanku mulai ditingkatkan, ciumanku mulai bermain dengan bibirnya dan tanganku mulai merambat ke toketn Mbak Fitri yg sintal itu. Mbak Fitri muali merintih dan nafasnya muali tdk teratur. Tiba-tiba saat itu aq mulai menggendong tubuh Mbak Fitri serta menciuminya menuju ke kamar aq. Tubuh cantiknya aq berdirikan disamping tempat tidurku, dan kami mulai berciuman lagi. Secara pelan-pelan aq mulai membuka baju yg dikenakan Mbak Fitri, dengan melepas baju atasnya dan yg paling unik adalah melepas kain kebayanya . memang terdiri dari lilitan kain sehingga, ketika terlepas, aq menyaksikan pemandangan yg menakjubkan dari seorang gadis jamu, kuning kecoklataan tubuhnya, padat berisi dan baunya harum, mungkin karena Mbak Fitri rajin minum jamu setiap hari. Setelah itu tubuh Mbak Fitri masih tertutup dengan penutup dada dan CD. Sampai pada titik itu, aq dengan lembut membaringkan tubuhnya ke kasurku. Setelah membuka pakaianku sendiri, aq mulai naik keatas tubuh Mbak Fitri dan terara hangatnya tubuh kami ketika berpadu. Kami bercium lagi dan aq mulai meraba-raba toket Fitri dari balik penutup toket tradisional yg kedodoran itu. Setelah menyentuhnya, aq merasakan kekenyalan dari bukit idaman lelaki itu, sedangkan Mbak Fitri merintih sambil tangannya mendekati selangkangan dan mencoba untuk memegang k0ntolku. Tanganku muali menggapai pengait dibelakang penutup dadanya dan menariknya sehingga dua gundukan toketnya benar-benar terpampang dihadapanku. Takjub aq dibuatnya, besar dan ranum, kuning kecoklatan dengan lingkar puting yg agak besar dan putingnya agak tinggi menantang untuk dicicipi. Aq mulai menjilat dan mencium dengan penuh perasaan, sedangkan Mbak Fitri mulai mendesah-desah dan menahan kepalaku didadanya. Tanganku mulai meraba-raba bagian perutnya dan mulai turun ke arah bukit kecil kenikmatan memeknya yg masih tertutup CD nya yg sudah basah oleh lendir. Lidahku mulai menjalar kearah perutnya dan menuruni lingkar pinggangnya sembari tangan aq meraba-raba bagian pribadi Mbak Fitri. Aq mengerti bahwa Mbak Fitri sudah sangat terangsang, maka dengan satu sentuhan aq perlahan-lahan mulai menurunkan CD Mbak Fitri. Maka terpampanglah dihadapan aq pemandangan memek Mbak Fitri yg indah, agak sedikit basah, bulu-bulunya masih jarang, dan aq jadi tergoda untuk mencicipi keindahan barang pribadinya. Dengan berlahan, aq mulai menjilati selangkangan Mbak Fitri sambil membelai-belai memeknya. Mbak Fitri, ternyata mulai memegang kepalaku dan meregangkan kakinya. Ketika aq makin mendekati bibir memeknya, secara spontan aq menjulurkan lidahku, membelah dinding memek Mbak Fitri dan mulai menjelajahi area lubang memeknya, bibir atasnya dan semakin keatas merambat ke karah klistorisnya. Cairan lendir berbau khas kewanitaan mulai membasahi dan terasa dilidahku, disamping itu Mbak Fitri merespon dengan menjepit kepalaku dan merintih “ Ahh, Mas Boby, oooh nikmat Mas”. Lidahku semakin aaqik menjilati klitoris Mbak Fitri, mula-mula dengan bergerak naik dan turun, kemudian dengan berputar-putar di klitorisnya. Mbak Fitri juga kadang-kadang menaikkan pantatnya dan menekan kepalaku dengan tangannya, seperti memohon untuk menciumi memeknya lebih dalam lagi. Setelah semakin cepat jilatanku tiba-tiba Mbak Fitri mendesah dengan agak keras “ Mas Boby, aq nda kuat lagi.” Dan dia berorgasme untuk awalnya dengan disertai cairan yg membanjiri ranjang aq. Aq memahami dan berusaha untuk membangkitkan gairahnya lagi dengan melakukan ciuman-ciuman lagi. Sesaat aq mulai menciumi toketnya lagi dan menggulumnya dengan lebih dahaqat lagi. Kemudian aq membalikan tubuhnya dan mulai menjilati daerah bibir pantatnya. Mbak Fitri kembali terangsang rupa-rupanya. Ketika lidahku mulai menjelajahi bibir anusnya , tangan Mbak Fitri mulai meremas-remas sprei kami dan tdk henti-hentinya merintih-rintih. Aq sudah mulai ingin merasakan kenikmatan dari memek Mbak Fitri, dengan lembut aq membalikkan tubuhnya, dan dengan berlahan aq membimbing k0ntol aq kearah lubang memek yg sudah basah itu. Ternyata memang lubangnya agak seret dan masih agak susah ditembus. Tanpa habis akal aq mulai mengesekkan dengan memaju mundurkan k0ntol aq di lubang memeknya secara berlahan-lahan. Mbak Fitripun mulai mendesah keenakan, hingga tiba-tiba memeknya terasa melebar dan k0ntol aq amblas masuk ke dalam rongga memeknya. CERITA DEWASA kaget, karena rasanya seperti di cengkram dan masih kencang memek Mbak Fitri. Aq mulai memompa memek Mbak Fitri, dan makin lama dia juga mengikuti gerakan naik turun aq. Mulut kami kembali berpautan dan lidah kami kembali menjelajah di sela-sela mulut dengan ganasnya. Setelah kurang lebih 20 menit memompa, tiba-tiba Mbak Fitri kembali menjerit dan sejenak menjadi lemas, tanda dia telah mencapai orgasme yg kedua. Aqpun juga karena sudah berdenyut-denyut dalam liang kenikmatan, aq akhirnya cepat-cepat mencabut k0ntolku dan memuntahkan di luar memek Mbak Fitri. Hal ini kulakukan karena tdk mau menghamili cewek dulu. Semenjak itu aq sering melakukan hubungan seks dengan Mbak Fitri. Hingga tiba-tiba karena ada penggusuran lahan Fitri harus pindah ke desa lain yg jauh dari rumahku TUKANG JAMU SEGAR YANG MENGGODA BIRAHI CERITA DEWASA TUKANG JAMU Ceritaku ini berawal dari ketika pertama kali aq membeli rumah di kawasan elit di daerah perbukitan. CERITA DEWASA Tetangaku tak begitu banyak dan rata adalah seorang pengusaha yg meninggalkan rumah di pagi hari hingga menjelang malam. Hari itu tak seperti biasanya, setelah semalaman aq karaoke dengan client-client perusahaan, dengan agak sedikit sakit kepala, aq mulai bangun dan menatap jam yg berada di dinding kamarku. Astaga sudah jam 10, ya sudah kepalang tanggung aq memutuskan untuk berangkat agak siangan saja. Sambil melangkah ke depan rumah dari depan pagar hidup tiba-tiba melintas didepanku dengan segarnya seorang wanita yg cantik dengan menggendong jamu sambil berteriak “Jamu, jamu… jamunya mas, jamu awet muda..” dia menjajakan jualannya. Aq sungguh terpana dengan tukang jamu itu, berwajah cantik dan umurnya sekitar 17 tahunan, bodinya sangat menggairahkan dengan pakaian khas jawa, tapi dadanya menonjol dengan ukuran sekitar 37an lah. Spontan aq memanggil tukang jamu itu “Mau mbak jamunya” si mbak tukang jamu dengan senyum manisnya memasuki pagar halamanku dan duduk mendekatiku. “Mau jamui apa mas? ada temu lawak, kunir asam, beras kencur” “Apa aja mbak yg penting manis nggak pahit” Tiba-tiba si mbak tukang jamu menyeletuk “Kalau pait lihat aq aja mas, nanti jadi manis” wah berani juga si mbak tukang jamu menggoda pikirku, aq mulai mengamati si mbak tukang jamu ini dengan lincahnya memindah botol jamunya, tiba-tiba ketika membusungkan tubuh, jantung berdesir kencang, kemben yg agak kedodoran sehingga aq bisa melihat bentuk toketnya yg montok dan ranum itu. Mmemang perumahan kami agak jauh dari kota sehingga kadangkala kami berinteraksi dengan orang-orang yg masih tertinggal taraf hidupnya. Pemandangan indah aq nikmati dengan leluasa, seirama dengan gerakan tubuh si mbak tukang jamu, toketnya bergoyang-goyang, apalagi ditambah ukuran yg kalau aq perkirakan 37B membuatku memutar otak untuk lebih dalam mengenalnya. Singkat cerita, pagi itu aq mulamengenal gadis jamu tersebut bernama Fitri, gadis dari desa dibawah bukit, umur ternyata baru 16 thn. Karena kondisi eknomi yg kurang, dia tak dapat melanjukan sekolah dari SMP kelas 1 dan kemudian mulai bekerja membantu keluarganya. “Sayang sekali cantik-cantik gini mesti kerja keras, kok nggak cari suami yg kaya saja mbak Fitri?” tanyaku mulai menggodanya. Dengan tersipu malu dia menjawab “Apa ada yg mau sama aq to Mas, pacarku aja kadangkala tdk setia” “Gila pacarmu, ora waras” jawabku agak ketus. Dalam hati aq agak kecewa, ternyata udah ada yg punya, tapi justru aq menyukai tantangan seperti ini, merebut gadis-gadis yg sudah memiliki pacar. Akhirnya aq mula menyiapkan jurus meluluhkan hati seorang wanita, aq mengeluarkan uang 100 ribuan untuk membayar jamu yg cuma segelas itu. “Aduhh nggak ada kembalianya mas” jawabnya. “Lha wong aq nggak minta kembalian kok jawabku. Dengan gembira mbak Fitri menjawab “Makasih ya mas” CERITA DEWASA Hari itu karena kesiangan aq baru tahu ada gadis cantik penjual jamu yg setiap pagi masuk ke perumahan kami. Hari-hari berikutnya aq sengaja menunggu Mbak Fitri ini yg kadang sekedar supaya lebih akrab bahkan seringkali Mbak Fitri mulai betah agak lama di rumahku, karena aq tinggal seorang diri tapi cakap dalam menjaga kebersihan ruangan. Kadangkala aq mulai bercanda dan kalau Mbak Fitri sudah agak cemberut dia kadangkala berusaha mencubit aku. Yah pastinya aq tdk lupa untuk tetap membayar LEBIH buat jamunya. Setelah sebulan lebih berkenalan, tiba-tiba pada suatu hari, seperti biasanya, aq memesan jamunya. Tapi hari ini wajah Mbak Fitri agak cemberut dan tertekan sekali. Dia saat itu agak masuk ke ruang tamuku dan kelihatannya mau curhat denganku. Setelah duduk dibawah , Fitri mulai agak memerah matanya, aq langsung memulai memberikan perhatian “ Ada apa sih Mbak, kok kelihatannya ada maslah berat?” Tiba-tiba dengan sesenggukan dia bercerita bahwa cowoknya meninggalkan dia dan mengatakan kalau telah menemukan gadis yg lebih cantik dari dia. Tak tahan dengan perasaannya, aq mulai mendekat dan merangkul pundaknya untuk menenangkannya. Posisi tersebut justru membuatku leluasa dapat melihat dadanya dari jarak yg lebih dekat. Ternyata tanpa aq duga, Mbak Fitri justru membenamkan kepalanya ke dadaku, secara refleks aq menyambutnya dengan memeluknya dengan hangat sekali. Ini membuat gairah aq menjadi naik, tapi karena sudah berpengalaman aq memilih untuk tdk terburu-buru . Setelah agak tenang Mbak Fitri, dengan agak lirih berkata “ Maaf ya Mas Boby bajunya basah kena ingus sama air mata Fitri”. “ Nda papa Mbak, aq sedih melihat Mbak sedih, buat aq Mbak Fitri adalah gadis jamu tercantik dan termanis disini”, jawabku. Mbak Fitri sedikit tersenyum dan menengadahkan kepalanya persis didepan mata aq, tangan aq mulai membelai wajahnya , nafasnya dapat aq rasakan. Tak terasa aq mulai mendekatkan wajah aq dan mencari mulutnya. Ketika mulut kami mulai beradu, Fitri mulai memejamkan matanya. Dengan penuh perasaan aq mulai mencium bibirnya yg mungil , sambil menunggu reaksinya, kuatir kalo si Mbaknya marah. Ternyata Mbak Fitri tdk memberontak sama sekali, sehingga aq mulai memberanikan menciumnya lebih dalam lagi serta mencari lidahnya. Kami mulai berpelukan lebih erat lagi dan reaksi Mbak Fitri ternyata juga membalas ciumanku dengan ganas. Tak disangka ternyata Mbak Fitri juga sudah memiliki pengalaman pikirku, maka kucoba untuk bereksperimen lebih jauh lagi. Ciumanku mulai berjalan menuju ke leher Mbak Fitri yg halus dan mendekati kupingnya serta berputar-putar mencoba mengelitik dan menjilat dengan lidahku. “ Ehm eh ah ah” , Mbak Fitri menahan kenikmatan ciumanku. Secara naluri laki-laki aq mulai merasakan gairah seorang wanita yg sudah aq impikan sebelumnya, tapi aq pantang untuk bermain cepat, aq cenderung membiarkan seorang wanita merasakan gairah yg meledak-ledak sebelum bersetubuh. Lidah aq mulai menjalar menciumi toket Mbak Fitri dari atas dengan meremas –remasnya dari luar kembennya. Tubuh bagian bawah Mbak Fitri dibalik kebayaknya sudah agak kedodoran dan dia juga menikmati gesekan-gesekan dari k0ntolku yg mengenai memeknya. Frekuensi ciumanku mulai ditingkatkan, ciumanku mulai bermain dengan bibirnya dan tanganku mulai merambat ke toketn Mbak Fitri yg sintal itu. Mbak Fitri muali merintih dan nafasnya muali tdk teratur. Tiba-tiba saat itu aq mulai menggendong tubuh Mbak Fitri serta menciuminya menuju ke kamar aq. Tubuh cantiknya aq berdirikan disamping tempat tidurku, dan kami mulai berciuman lagi. Secara pelan-pelan aq mulai membuka baju yg dikenakan Mbak Fitri, dengan melepas baju atasnya dan yg paling unik adalah melepas kain kebayanya . memang terdiri dari lilitan kain sehingga, ketika terlepas, aq menyaksikan pemandangan yg menakjubkan dari seorang gadis jamu, kuning kecoklataan tubuhnya, padat berisi dan baunya harum, mungkin karena Mbak Fitri rajin minum jamu setiap hari. Setelah itu tubuh Mbak Fitri masih tertutup dengan penutup dada dan CD. Sampai pada titik itu, aq dengan lembut membaringkan tubuhnya ke kasurku. Setelah membuka pakaianku sendiri, aq mulai naik keatas tubuh Mbak Fitri dan terara hangatnya tubuh kami ketika berpadu. Kami bercium lagi dan aq mulai meraba-raba toket Fitri dari balik penutup toket tradisional yg kedodoran itu. Setelah menyentuhnya, aq merasakan kekenyalan dari bukit idaman lelaki itu, sedangkan Mbak Fitri merintih sambil tangannya mendekati selangkangan dan mencoba untuk memegang k0ntolku. Tanganku muali menggapai pengait dibelakang penutup dadanya dan menariknya sehingga dua gundukan toketnya benar-benar terpampang dihadapanku. Takjub aq dibuatnya, besar dan ranum, kuning kecoklatan dengan lingkar puting yg agak besar dan putingnya agak tinggi menantang untuk dicicipi. Aq mulai menjilat dan mencium dengan penuh perasaan, sedangkan Mbak Fitri mulai mendesah-desah dan menahan kepalaku didadanya. Tanganku mulai meraba-raba bagian perutnya dan mulai turun ke arah bukit kecil kenikmatan memeknya yg masih tertutup CD nya yg sudah basah oleh lendir. Lidahku mulai menjalar kearah perutnya dan menuruni lingkar pinggangnya sembari tangan aq meraba-raba bagian pribadi Mbak Fitri. Aq mengerti bahwa Mbak Fitri sudah sangat terangsang, maka dengan satu sentuhan aq perlahan-lahan mulai menurunkan CD Mbak Fitri. Maka terpampanglah dihadapan aq pemandangan memek Mbak Fitri yg indah, agak sedikit basah, bulu-bulunya masih jarang, dan aq jadi tergoda untuk mencicipi keindahan barang pribadinya. Dengan berlahan, aq mulai menjilati selangkangan Mbak Fitri sambil membelai-belai memeknya. Mbak Fitri, ternyata mulai memegang kepalaku dan meregangkan kakinya. Ketika aq makin mendekati bibir memeknya, secara spontan aq menjulurkan lidahku, membelah dinding memek Mbak Fitri dan mulai menjelajahi area lubang memeknya, bibir atasnya dan semakin keatas merambat ke karah klistorisnya. Cairan lendir berbau khas kewanitaan mulai membasahi dan terasa dilidahku, disamping itu Mbak Fitri merespon dengan menjepit kepalaku dan merintih “ Ahh, Mas Boby, oooh nikmat Mas”. Lidahku semakin aaqik menjilati klitoris Mbak Fitri, mula-mula dengan bergerak naik dan turun, kemudian dengan berputar-putar di klitorisnya. Mbak Fitri juga kadang-kadang menaikkan pantatnya dan menekan kepalaku dengan tangannya, seperti memohon untuk menciumi memeknya lebih dalam lagi. Setelah semakin cepat jilatanku tiba-tiba Mbak Fitri mendesah dengan agak keras “ Mas Boby, aq nda kuat lagi.” Dan dia berorgasme untuk awalnya dengan disertai cairan yg membanjiri ranjang aq. Aq memahami dan berusaha untuk membangkitkan gairahnya lagi dengan melakukan ciuman-ciuman lagi. Sesaat aq mulai menciumi toketnya lagi dan menggulumnya dengan lebih dahaqat lagi. Kemudian aq membalikan tubuhnya dan mulai menjilati daerah bibir pantatnya. Mbak Fitri kembali terangsang rupa-rupanya. Ketika lidahku mulai menjelajahi bibir anusnya , tangan Mbak Fitri mulai meremas-remas sprei kami dan tdk henti-hentinya merintih-rintih. Aq sudah mulai ingin merasakan kenikmatan dari memek Mbak Fitri, dengan lembut aq membalikkan tubuhnya, dan dengan berlahan aq membimbing k0ntol aq kearah lubang memek yg sudah basah itu. Ternyata memang lubangnya agak seret dan masih agak susah ditembus. Tanpa habis akal aq mulai mengesekkan dengan memaju mundurkan k0ntol aq di lubang memeknya secara berlahan-lahan. Mbak Fitripun mulai mendesah keenakan, hingga tiba-tiba memeknya terasa melebar dan k0ntol aq amblas masuk ke dalam rongga memeknya. CERITA DEWASA kaget, karena rasanya seperti di cengkram dan masih kencang memek Mbak Fitri. Aq mulai memompa memek Mbak Fitri, dan makin lama dia juga mengikuti gerakan naik turun aq. Mulut kami kembali berpautan dan lidah kami kembali menjelajah di sela-sela mulut dengan ganasnya. Setelah kurang lebih 20 menit memompa, tiba-tiba Mbak Fitri kembali menjerit dan sejenak menjadi lemas, tanda dia telah mencapai orgasme yg kedua. Aqpun juga karena sudah berdenyut-denyut dalam liang kenikmatan, aq akhirnya cepat-cepat mencabut k0ntolku dan memuntahkan di luar memek Mbak Fitri. Hal ini kulakukan karena tdk mau menghamili cewek dulu. Semenjak itu aq sering melakukan hubungan seks dengan Mbak Fitri. Hingga tiba-tiba karena ada penggusuran lahan Fitri harus pindah ke desa lain yg jauh dari rumahku
Sabtu 18 Mei 2013. cerita ngentot tukang jamu. singkat aja ya, aku mau cerita kisah panasku minggu lalu, ngentot seorang tukang jamu yang seksi abis Missing: salsabila , galon gadis bugil: CERITA PERSELINGKUHAN ISTRY
TukangPijat Bejat Berhadiah Liat Memek | Nonton film bokep,bokep barat,film bokep barat,video bokep,video bokep barat, video ngentot barat,film bokep full movie,film bokep terbaru,bokep terupdate, nonton bokep indo viral,western,bokep harian 2020, bokep siswa sma,video,videobacol fun,bokep kakek sugiono,bokep ngentot memek gede, MEMEK ABG SMA, bokep tante hot indo, cerita bokep ibu kandungaN3Fi.